selamat datang

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatu. Slamat datang saya ucapkan kepada para pengunjung blog yang sederhana ini. Disini saya mengharapkan kepada para pengunjung agar memberikan komentarnya yang bertujuan memperbaiki maupun meningkatkan karya penulis.

salam manis saya ucapkan kembali kepada para pengunjung.... Smoga kita menjadi orang-orang sukses.

saya akhiri dengan fastabiqul khoiroj Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu.

Sabtu, 18 Juni 2011

metode pembelajaran



Metode Pembelajaran
Frans Rezeki Ramadansyah
Abstrak               :
            Metode pembelajaran dewasa ini pada umumnya menggunakan pendekatan system. Dengan pendekatan ini pembelajaran dipandang sebagai suatu system. Suatu system mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan berhubungan dalam rangka mencapai tujuan. System pembelajran juga mempunyai sejumlah komponen yaitu, materi, metode, alat, dan evaluasi. Semua komponen itu saling berinteraksi dan berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Kata Kunci                        : pembelajaran dan pengajaran ,metode pengajaran.
Pendahuluan       :
Kata metodologi berasal dari bahasa Latin yakni meta yang berarti jauh (melampaui) dan hodos yang berarti jalan (cara). Metodologi adalah ilmu mengenai cara mencapai tujuan. Dengan demikian, metodologi pengajaran adalah ilmu yang mempelajari cara untuk melakukan aktivitas yang sistematis dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik, yang berarti tercapainya tujuan pengajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, pendidik harus mengetahui, mempelajari, dan mempraktikkan beberapa metode mengajar pada saat mengajar.
Pembahasan        :
1.                  Pembelajaran atau Pengajaran

            Tardif (1989) mendefinisikan mengajar sebagai tindakan yang dilakukan seseorang (pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (peserta didik) melakukan kegiatan belajar. Biggs (1991), seorang ahli psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu:
1.      Kuantitatif
Mengajar diartikan sebagai transmission of knowledge, yakni penyebaran pengetahuan. Dalam hal ini, guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada peserta didik dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya peserta didik bukan tanggung jawab pendidik.
2.      Institusional

Mengajar adalah penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini, pendidik dituntut untuk selalu siap menyesuaikan berbagai teknik mengajar terhadap peserta didik yang memiliki berbagai macam tipe belajar, bakat, kemampuan, dan kebutuhan.

3.      Kualitatif
Mengajar adalah upaya memfasilitasi pembelajaran (facilitation of learning), yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar peserta didik mencari makna dan pemahamannya sendiri.
2. Metode Pembelajaran atau Pengajaran
A. Metode ceramah
Metode ceramah (preaching method) adalah sebuah metode pengajaran dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa, yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Syah M., 2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli serta daya paham peserta didik. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:
1. Membuat peserta didik pasif.
2. Mengandung unsur paksaan kepada peserta didik.
3. Mengandung sedikit daya kritispeserta didik (Daradjat, 1985).
4. Bagi peserta didik dengan tipe belajar visual akan lebih sulit menerima pelajaran dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki tipe belajar audio.
5. Sukar mengendalikan sejauh mana pemahaman belajar peserta didik.
6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme.
7. Jika terlalu lama dapat membuat jenuh (Djamarah, S.B., 2000).
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah:
1. Pendidik mudah menguasai kelas.
2. Pendidik mudah menerangkan banyak bahan ajar berjumlah besar.
3. Dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar.
4. Mudah dilaksanakan (Djamarah, S.B., 2000).
B. Metode diskusi
Muhibbin Syah (2000), mendefinisikan metode diskusi sebagai metode mengajar yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving). Metode ini sering disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi/pelafalan bersama (socialized recitation). Tujuan metode diskusi dalam proses belajar mengajar adalah:

1. Mendorong peserta didik berpikir kritis.
2. Mendorong peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3. Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah    bersama.
4. Mengambil satu atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang cermat.
Kelebihan metode diskusi adalah:
1. Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
2. Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang Iebih baik.
3. Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan peserta didik bersikap toleransi (Djamarah, S.B., 2000).
Kelemahan metode diskusi adalah:
1. Tidak dapat digunakan dalam kelompok yang besar.
2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Cenderung dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Djamarah, S. B., 2000).
C. Metode demontrasi
Metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah M., 2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan ajar (Djamarah, S. B., 2000).
Manfaat psikologis pengajaran dari metode demonstrasi adalah:
1. Perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan.
2. Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik (Daradjat, 1985).
Kelebihan metode dernonstrasi adalah:
1. Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
3. Kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya (Djamarah, S. B., 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:
1. Peserta didik kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang akan diperagakan.
2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan (Djamarah, S. B., 2000).
D. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Terdapat tiga macam metode ceramah plus yaitu:
1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
            Metode ini adalah metode pengajaran yang menggabungkan antara ceramah dan tanya jawab serta pemberian tugas. Tata Cara metode campuran ini adalah:
a. Penyampaian materi oleh pendidik.
b. Pemberian peluang tanya jawab antara pendidik dan siswa.
c. Pemberian tugas kepada siswa.
2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
            Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengombinasiannya, yaitu pertama pendidik menguraikan materi ajar, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
            Metode ini merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan dan memperagakan materi serta latihan keterampilan.
E. Metode resitasi
Metode resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan metode resitasi adalah (Djamarah, S. B., 2000):
1. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
2. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab, dan mandiri.
Kelemahan metode resitasi adalah sebagai berikut:
1. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan, yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan temannya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
2. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
F. Metode eksperimental
Metode eksperimental atau percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Djamarah, S. B., 2000). Metode eksperimental merupakan suatu metode mengajar yang menggunakan alat tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali, misalnya percobaan kimia di laboratorium.
Kelebihan metode eksperimental adalah:
1. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata pendidik/pengajar atau buku.
2. Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang ilmu dan teknologi.
3. Dengan ini, diharapkan terbina peserta didik yang akan menciptakan terobosan atau penemuan baru yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kelemahan metode eksperimental adalah:
1. Tidak cukupnya ketersediaan alat menyebabkan tidak setiap peserta didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik harus menunggu untuk melanjutkan pelajaran.
3. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Kesimpulan         :
Mengajar merupakan suatu cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan. Seorang ahli psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu : kuantitatif, institusional,
kualitatif.begitu banyak metode dan cara pengajaran yang berguna bagi para pendidik atau guru dalam mengajar,akan tetapi seorang guru sendirilah yang mengerti bagaimana menanggapi siswanya. Dan dalam hal ini disini akan kita dituntut untuk membuat metode pembelajaran yang dapat membantu kita dalam melakukan kegiatan mengajar.

Daftar Pustaka   :

-           Sumiati, Drs. 2008. Metode Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung.

-          Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan Oleh Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep.


.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar