by: { Frans Rezeki Ramadansyah Simatupang }
Mamaku hanya punya 1 mata, aku
membencinya, dia memalukan bagi aku. Dia memasak di SMP tempat aku
sekolah untuk biaya hidup kami. Hari itu dia datang ke kelas dan
menyapaku. Aku sangat malu, lalu mengacuhkannya dan berlari pergi.
Keesokan
harinya, teman2 mengejekku, ingin rasanya aku menghilang. Saat pulang,
aku berteriak kepadanya "Kalau kau hanya ingin membuatku jadi bahan
tertawaan, kenapa kau tidak mati saja?!" Aku benar2 marah saat itu.
Aku bertekad keluar dari rumah itu dan tidak berhubungan dengan dia sama sekali. Jadi, aku belajar dgn semangat dan akhirnya mendapat beasiswa belajar d singapura. Aku menikah, punya anak dan bahagia dgn kehidupanku.
Sampai suatu hari, Mama datang ke singapura
untuk menjenguk, saat di depan pintu, anak2ku melihat dan ketakutan,
saat itu juga aku berteriak "Beraninya kau datang ke rumahku, pergi dari
sini, kau hanya menakuti anak2!!" Dia terkejut dan menjawab "Maafkan
saya, mungkin saya salah alamat"
Setahun kemudian, datanglah undangan reuni SMP. Aku hadir. Setelah itu, aku sempat melihat 1 rumah,
dimana dulu aku pernah tinggal saat itu, hanya sekedar ingin tahu dan
kata seorang tetangga mama sudah meninggal, aku tidak meneteskan air
mata. Tetanggaku memberikan surat yang Mama ingin aku membacanya.
Isi Surat dari mamahnya :
"Anakku tercinta, aku memikirkanmu setiap saat, Maafkan aku saat datang ke singapura
dan menakuti anak2mu dan juga maafkan aku membuatmu malu didepan
teman2mu dulu.. Semoga kamu mengerti.. Waktu kecil kamu mengalami
kecelakaan dan kehilangan 1 mata, sebagai Mama, aku tdk sanggup
melihatmu tumbuh dengan 1 mata ,jadi aku memberikan milikku.. Aku
bahagia karena anakku telah memperlihatkan seluruh dunia untukku dengan
mata itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar