by : Frans Rezeki Ramadansyah Simatupang
Tak Satu pun Yang Dapat Menandingi Keindahan Tangan Ibu
Semoga cerita dibawah ini dapat menjadi renungan
buat kita semua. Ketika ibu saya berkunjung, ibu merajuk untuk
diantarkan ke sebuah pusat perbelanjaan karena dia menginginkan baju
baru untuk kondangan.
Terus
terang, sebenarnya saya sendiri tidak begitu suka pergi ke tempat
tempat tersebut dan saya bukan tipe orang yang sabar, tetapi walaupun
demikian kami pergi juga ke pusat perbelanjaan untuk membeli baju ibu.
Kami
mengunjungi setiap butik yang menyediakan pakaian wanita dan ibu saya
mencoba sehelai demi sehelai pakaian lalu mengembalikannya ke tempat
semula. katanya tidak ada Yang cocok.
Seiring
waktu yang berlalu, saya mulai lelah dan kelihatan jelas kecewa di
wajah tua ibu. Akhirnya pada butik terakhir yang kami kunjungi, ibu
saya mencoba satu baju yang sangat cantik.
Dan karena ketidak sabaran saya, maka kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam fitting room, saya melihat bagaimana ibu mencoba pakaian tersebut, dan bagaimana dengan susah payah dia mencoba untuk mengenakannya.
Ya
Allah Ya Robb, Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
penyakit radang sendi dan sebab itulah ibu agak kewalahan melakukannya,
pantas saja tidak ada yang cocok menurutnya, karena yang ibu cari
adalah baju yang mudah dia kenakan. seketika itu ketidaksabaran saya
digantikan oleh suatu rasa kasihan yang mendalam kepadanya.
Saya
berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa
saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali
masuk ke fitting room untuk membantu ibu mengenakan pakaiannya.
Pakaian
ini begitu indah, dan ibupun akhirnya membelinya. Shopping kami telah
berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan
dari ingatan.
Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengenakan pakaiannya.
Kedua tangan yang penuh dengan kasih sayang, yang pernah menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, selalu mengadah berdoa untuk saya.
Sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling berbekas dalam hati saya.
Kedua tangan yang penuh dengan kasih sayang, yang pernah menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, selalu mengadah berdoa untuk saya.
Sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling berbekas dalam hati saya.
Pada
malam harinya, saya pergi ke kamar ibu dan mengambil tangannya, lantas
menciumnya hingga membuatnya terkejut, saya memberitahunya bahwa bagi
saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia
ini.
Saya
sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan
sejelasnya, betapa bernilai dan berrharganya kasih sayang yang penuh
pengorbanan dari seorang ibu.
Saya
hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya
akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak
keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar